Contoh Barbagai macam Vandel, silahkan klik disini
Contoh PIALA dan Daftar Harga klik disini
Contoh Berbagai macam Gordon Wisuda klik disini
Contoh Bendera dan Umbul-umbul klik disini
Contoh Undangan klik disini
Contoh ID Card tebal seperti ATM klik disini
Google Map Murni print klik disini

Kontak kami : SMS - WA: 085 235 1925 36 BBM: 7698AE4A
Pembayaran Pesanan dan DP bisa via BRI, BNI, BCA, CIMB Niaga dan Mandiri
Masuk ke TokoPedia Murni Print klik disini
Masuk ke Facebook Murni Print klik disini
-------------------
Cara Menambah Penghasilan dari Blog Gratis-tis klik disini
Lihat TV lokal
Beli Pulsa Automatis CEPAT 24 Jam klik disini atau ingin usaha PPOB Jual pulsa elektrik Daftar Gratis di Bebas Bayar Gratis tapi Dahsyat
Solusi Transaksi online / Bayar dengan uang elektrik klik disini

Permisi Agan..... Ada Info penting

Ini Blog Pribadi yang Berisi Artikel-artikel penting (bagi saya), Baik Tulisan saya sendiri maupun dari berbagai Sumber, Semoga Manfaat Juga Untuk teman-teman yang membutuhkan

26 Juni 2011

Keistimewaan Puasa Bulan Rajab

Assalamu’alaikum Wr..Wb..
sahabat-sahabat yang dirahmati Allah SWT .
Bismillaahirahmanir rohiim.
Wahai Saudara-saudaraku yang budiman,


Pada hari Rabu tanggal 24 Juni 2009 kita memasuki bulan Rajab.
Bulan Rajab adalah bulannya Allah. Mari kita simak ada apa di balik
bulan Rajab itu.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Ketahuilah bahwa
bulan Rajab itu adalah bulan ALLAH, maka:
* Barang siapa yang berpuasa satu hari dalam bulan ini dengan ikhlas,
maka pasti ia mendapat keridhaan yang besar dari ALLAH SWT
* Dan barang siapa berpuasa pada tgl 27 Rajab 1427/Isra Mi’raj ( 20 Juli 2009 ) akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa;
* Barang siapa yang berpuasa dua hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan
di sisi ALLAH SWT;
* Barang siapa yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3
Rajab ( 24 ;25 ; 26 Juni 2009 ) maka ALLAH akan memberikan pahala seperti 900
tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia, dan siksa akhirat;
* Barang siapa berpuasa lima hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannya
akan dikabulkan;
* Barang siapa berpuasa tujuh hari dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh
pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan
dibukakan delapan pintu syurga;
* Barang siapa berpuasa lima belas hari dalam bulan ini, maka ALLAH akan
mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya
dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH
akan menambahkan pahalanya.”
Sabda Rasulullah SAW lagi :
“Pada malam Mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari
madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya
bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”
Maka berkata Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang
membaca salawat untuk engkau dibulan Rajab ini”.
Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita :
“Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW ke sebuah kubur, lalu
Rasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau
berdoa kepada ALLAH SWT. Lalu saya bertanya kepada beliau:”Ya Rasulullah
mengapakah engkau menangis?” Lalu beliau bersabda :”Wahai Tsauban, mereka itu
sedang disiksa dalam kubur nya, dan saya berdoa
kepada ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa atas mereka”.
Sabda beliau lagi: “Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau
berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka
tidak akan disiksa di dalam kubur.”
Tsauban bertanya: “Ya Rasulullah,apakah hanya berpuasa satu hari dan
beribadah satu malam dalam bulan Rajab sudah dapat mengelakkan dari siksa
kubur?” Sabda beliau: “Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus saya
sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu
hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam bulan
Rajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti
berpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun.”
Sabda beliau lagi: “Sesungguhnya Rajab adalah bulan ALLAH, Sya’ban Adalah
bulan aku dan bulan Ramadhan adalah bulan umatku”. “Semua manusia akan berada
dalam keadaan lapar pada hari kiamat, kecuali para nabi,keluarga nabi dan
orang-orang yang berpuasa pada bulan Rajab,
Sya’ban dan bulan Ramadhan.
Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta tidak akan merasa lapar dan haus
bagi mereka.”
Wassalamu’alaikum wr.wb,
Kirimkan email ini kepada rekan-rekan yang lain.
Insya Allah bermanfaat

  1. Wulan Cahya
    23 Juni 2009 pukul 8:04 AM | #1
    Assalammu’alaikum.
    saya mau tanya, bagaimana kalau pada hari pertama pada bulan Rajab kita tidak bisa berpuasa karena sedang haid. dan setelah bersih dari haid kita berpuasa. apakah ibadah puasa kita tersebut diterima? karena kalau demikian kita kan tidak berpuasa pada awal bulan Rajab…
    Terima Kasih
    Wassalam
    • faridq26
      23 Juni 2009 pukul 12:46 PM | #2
      Waalaikumslam W.w
      InsyaAlloh mba.. yang penting masih di bulan rajab, mau di satuin mau di pisah juga tidak masalah.
      asal jangan keluar dr ketentuan ( yaitu saum di hari jum’at )
      • ipunkfaaz
        8 Agustus 2010 pukul 1:53 PM | #3
        aslm,,,tlg sy dijelaskan ttg sauM dihari jumat.trmakasih.wslm
      • faridq26
        20 Agustus 2010 pukul 12:16 AM | #4
        maksud hari jum’at itu
        tidak boleh puasa di hari jum’at (sendiri)
        tp klo puasa-nya di barengi sama hari lain misal puasa daud rabu trus hari selanjutnya jum’at trus minggu itu tidak apa.. atau juga klo krn udzur (haid dll)
  2. Isti
    23 Juni 2009 pukul 2:27 PM | #5
    Asslm. Lalu bgmn dgn tgl 26 juni mba? Itu kan jatuh tpt dihari jumat..
  3. eris
    23 Juni 2009 pukul 3:58 PM | #6
    assalamu’alaikum
    mba misalkan saya mau puasa 3 hari dan hari tersebut adalah hari rabu, kamis, hari jumat, apakah boleh??
    karena hari ke-3 nya adalah hari jumat?
    terima kasih.
    wassalam
    • Lukman
      24 Juni 2009 pukul 9:17 AM | #7
      boleh, karena awal puasa di hari rabu lalu kamis dan jum’at terkecuali hanya jum’atnya saja
  4. Luqman Fauzi
    23 Juni 2009 pukul 6:58 PM | #8
    Assalamualaikum Wr Wb
    saya ingin tanya, seperti yg disebutkan diatas tentang puasa pada tanggal 1,2,3 rajab (24,25,26 juni) yaitu hari rabu,kamis,jumat. tetapi dituliskan jangan keluar dari ketentuan saum di hari jumat yg hukumnya makruh sedangkan tanggal 26 juni adalah hari jumat.
    Terima Kasih, wassalamualikum Wr Wb
  5. 23 Juni 2009 pukul 7:03 PM | #9
    Tapi mengapa setiap saya pingin puasa, eh enggak mau bangun? itu kenapa ya? apakah iman saya? atau ada makhluk yang mencegahnya :)
    • Asma dzakiya
      25 Juni 2009 pukul 3:48 PM | #10
      Wa’alaikumsalamwarohamtulooh
      bangun itu maksudnya untuk makan sahur ya!
      Insya Allah jika niat kuat ntk bangun, Allah mbantu kita dlm bangun
      kalo emg g bs bangun, g mkn sahur jg g pa..Alhamdulillah aku kerja 07.30-17.00…senin kamis tnpa sahur, Alhamdulillah kuat. tanpa sahur bepergian jkt-jawatimur naek bis tanpa sahur, saum jg kuat kok
      semangat mbak and bismillah =-)
  6. Rini Susanti
    23 Juni 2009 pukul 7:15 PM | #11
    assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh,
    bagaimana kalau berpuasa di bulan Rajab dan Sya’ban sebulan penuh, apakah diperbolehkan???
    terima kasih atas jawabannya
    wassalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh
    • faridq26
      24 Juni 2009 pukul 2:48 AM | #12
      yg di haramkan berpuasa di hari2 besar islam dan hari tasrik yaitu 1 Syawal,10 Zulhijah dan 11, 12, 13 Zulhijah.. emang niat puasa-nya apa mba ? klo puasa sunah lebih baik ijin suami dulu.. coz ada hadist : Haram bagi istri tanpa izin suaminya, (HR. Bukhori Muslim)
  7. 23 Juni 2009 pukul 7:48 PM | #13
    Assalamu’alaykum…
    saya juga sempat googling tentang puasa rajab dan sampai pada kesimpulan bahwa hadits2 tentang keutamaan puasa rajab kebanyakan hadits dhaif/lemah…mohon koreksinya bila ada yang salah.
    trm ksh. Wassalamu’alaykum…
  8. dheandri
    23 Juni 2009 pukul 7:50 PM | #14
    Ass..
    Saya terus terang msh ragu mengenai puasa rajab ini krn ada yg mengatakan bhwa hadis2 Yg digunakan d atas adlh hadis yg lemah bhkn cenderung palsu.
    Org tua saya dr th ketahun mmg mengamalkan puasa ini krn mrk mngetahui keutamaan Rajab dr pngajian2 yg mrk ikuti &akhirnya sy pun dulu ikut melaksanakannya.
    Tp hr ini keraguan smkn mnjadi ktika bgitu bnyk pro kontra yg sy baca lwt mesin search google.
    Smentara pngetahuan sy ttg hadis dhoif dsb sgt minim. Bgmn menyikapinya?
    Sy sgt ingin mlksnkn puasa dan amalan lainnya d bulab Rajab ini tanpa ada rasa ragu.
    Mhn pnjelasannya, trims banyak
    Wassalam
    • 24 Juni 2009 pukul 2:21 PM | #15
      tidak usah dipersulit ,krena mengajak kebaikan dg berpuasa dan doa ,adalah baik nggak dianjurkan untuk kejahatan kok kebaikan pasti berbuah amin
      • ilham maulana
        13 Juni 2010 pukul 9:47 AM | #16
        Betul bgt Gan
    • Rizal
      25 Juni 2009 pukul 12:18 PM | #17
      coba antum liat di we berikut http://www.darussalaf.or.id/stories.php?id=815, insaallah sahih dan mudah-mudahan membantu, karena setiap amalan dan ibadah perlu dalil, walau pun itu ajakan yang baik dgn berpuasa dan doa, tapi tanpa dalil dan tuntunan dari Rasulullah maka ibadah dan amalan tersebut akan tertolak, jangankan ibadah atau amalan yg tidak ada tuntunan sama sekali, ibadah atau amalan yang sudah ada dalilnya pun kalau di laksanakan hanya khusus di bulan rajab sedang di bulan lain di tinggalkan akan tertolak.
      note. sayangnya artikel di atas tanpa disertai dalilnya dari mana dan seumpama ada hadisnya pun, dari siapa, dari kitab mana,sehingga dpt di pertanggung jawabkan dan tidak menyesatkan saudara-saudara kita yang seiman.
      Wassalam
  9. 23 Juni 2009 pukul 10:41 PM | #18
    subhanallah :)
    makasiih info.nya
  10. faridq26
    24 Juni 2009 pukul 2:29 AM | #19
    Waalaikumsalam W.W
    Subhanalloh comment-nya..
    sebelumnya saya mohon maaf, karna saya juga masih sangat awan ttg Hadist.. oya, sebetulnya saya sengaja menjawab pertanyaan di atas ( asal jangan keluar dr ketentuan, yaitu saum di hari jum’at ) karna saya pernah dengar dan berharap ada yg kasih komentar tentang ketikan saya di atas.. tp malah tambah bingung.. mohon di maafkan.. sya juga sama bingungnya hehe..
    Gini aja kli ya rekan2, kita kembali ke AL-Qur’an yg pasti kebenarannya Alloh SWT jamin.. berpuasa itu kapan aja boleh.. yg penting jangan di hari tasrik.. ttg keistimewaan2 hadist di atas kita jadikan bahan share aja buat kita, sama buat penyemangat beribadah.. tp ko kayanya kelihatan pamrih banget ya beribadah dikarnakan ada sesuatu di baliknya ? sedangkan yg pamrih tuh tidak ikhlas kan.. ? Ya Alloh.. jd kaya anak kecil yg mau mandi karna di iming2i permen sama ortu-nya ya.. ?
    rekan2, ttg hadist di atas kita gali sama2.. biar lebih tau hadist yg shahih,dhaif dan maudhu.. sambil kita belajar memperdalam lagi beribadah dengan Ikhlas.. murni lillahita’ala.. Smoga Alloh slalu menuntun kita jadi insan yg lebih baik lagi.. Amin
    Wassalam
  11. zaima
    24 Juni 2009 pukul 5:54 AM | #20
    maksud hari jum’at tu
    g boleh puasa di hari jum’at (sendiri)
    harus di barengi sama hari lain misal kamis sama jum’at tu ga pa2
    atau kl emang niat mw puasa daud rabu trus hari selanjutnya jum’at trus minggu tu ga pa2
    trus kl ad udzur misalnya mw puasa mul jum’at, stlh puasa hr jum’at ternyata sabtu datang haid mka tu g pa2 (g haram puasa jum’atx dan te2p sah puasanya)
    gtu…ilmu yg aku dpt dari gruQ….
    g usah dipermasalahkan deh…..islam g ruwet kok
    • faridq26
      24 Juni 2009 pukul 6:03 AM | #21
      Sangat membantu skali ni :D
  12. 24 Juni 2009 pukul 6:17 AM | #22
    Mampir dulu lah buat kenalan,salam kenal ni
  13. 24 Juni 2009 pukul 6:39 AM | #23
    Assalamu’alaikum wr wb
    Menyangkut ibadah-ibadah ritual (sholat, shaum, zakat, haji) maka MUTLAK kita harus mengacu kpd QURAN dan HADITS yg SHAHIH. Sekali lagi HADITS YG SHAHIH, baik secara sanad maupun matannya. Krn ibadah yg tanpa dalil adalah bid’ah, dan amalan bid’ah adalah tertolak bahkan berdosa krn disamakan dgn memalsukan firman ALLAH Swt dan sabda Rasulullah Saw. Tdk ada ruang berkreatifitas sama sekali bagi ibadah-ibadah ritual.
    Lain halnya jika menyangkut ajaran-ajaran akhlak, kita masih dpt mengacu kpd hadits yg sanadnya hasan. Itupun ketika menyampaikannya kita hrs benar-benar mengingatkan kpd jamaah yg menyimak bahwa hal tsb mengacu kpd hadits hasan.
    Karena itu jika Anda hendak menyiarkan kabar ttg ibadah yg sifatnya ritual (spt shaum sunnah di bln Rajab ini), yg notabene aturannya sangat ketat, maka TIDAK BISA TIDAK Anda harus melakukan penelitian yg sangat mendalam ttg dasar hukum diperintahkannya ibadah ritual tsb. Apalagi judul posting ini ada kata “KEISTIMEWAAN… ” yg tentu saja kita semua kaum muslimin sangat merindukan segala bentuk keistimewaan yg nantinya akan mengantarkan kita kpd ridha dan rahmat ALLAH Swt serta syafa’at-Nya.
    Tapi jgn patah semangat. Teruslah belajar dan berdakwah. Justru dgn komunikasi spt ini kita bisa saling belajar dan menambah ilmu.
    Wassalamu’alaikum wr wb
    • 24 Juni 2009 pukul 7:22 PM | #24
      hay sampputri salam kenal apa kabar …? jgn suka membid’ahkan sesuatu karena ntar antum jd ahli bid’ah jg
  14. 24 Juni 2009 pukul 9:16 AM | #25
    amin
  15. docha
    24 Juni 2009 pukul 9:26 AM | #26
    maaf mbak sebelumnya saya jg termasuk orang yg awam di bidang agama, tp beberapa ulama menyangsikan amalan2 di bulan rajab itu sebagai bid’ah, sebagai contohnya ini salah satu blog yg menerangkan hal tersebut tausyiah275.blogsome.com.
  16. docha
    24 Juni 2009 pukul 9:26 AM | #27
    maaf mbak sebelumnya saya jg termasuk orang yg awam di bidang agama, tp beberapa ulama menyangsikan amalan2 di bulan rajab itu sebagai bid’ah, sebagai contohnya ini salah satu blog yg menerangkan hal tersebut tausyiah275.blogsome.com.
    terima kasih.
  17. 24 Juni 2009 pukul 9:51 AM | #28
    Tidak ada riwayat yang sah yang menerangkan tentang keutamaan bulan Rajab dan tidak pula tentang puasa khusus di bulan Rajab, serta tidak ada pula hadits yang shahih yang dapat dipegang sebagai hujjah tentang shalat malam khusus di bulan Rajab…
    untuk lebih lengkap nya, silahkan mampir di
    http://orido.wordpress.com/2007/07/17/hotd-bulan-rajab/
    semoga berguna..
  18. zuhud
    24 Juni 2009 pukul 9:58 AM | #29
    Assalamu’alaykumwarohmatullohwabarokatuhu,,,,
    Setuju dengan comment dari sodara smpputri, hendaknya ketika kita akan menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan masalah agama/ibadah, diiringi dengan pengetahuan yang cukup terlebih dahulu, karena sesuatu yang diada-adakan dalam masalah agama (bid’ah)adalah lebih bahaya dari sebuah maksiat yang dikerjakan…..
    • ari kuwadi
      25 Juni 2009 pukul 10:46 AM | #30
      Yang penting niatnya, dan bagaimana menyikapinya. Toh tujuannya utk kebaikan & tdk bertentangan dg agama. Saya kira fine2 aja. Toh yg nolak/nerima semua amal anak Adam adalah ALLAH SWT. Yg penting ikhlas karena ALLAH tdk ada tendensi apa2. Good luck tingkatkan terus amal ibadah..
  19. gratisdownloadupdate.wordpress.com
    24 Juni 2009 pukul 11:05 AM | #31
    terima kasih atas informasinya yang cukup detail, mungkin sebaiknya saya memulai mencoba. tak ada kata terlambat kan…?
    :::Gratis Download Multimedia Sepuasnya:::
  20. greenmoslem
    24 Juni 2009 pukul 11:11 AM | #32
    bagus2 mas farid…sepakat..jangan jadi orang yang super kaku daLam beragama…
  21. 24 Juni 2009 pukul 11:53 AM | #33
    Ass. Wr. Wb.
    Thanks ya atas infonya…
    salam,
    http://bursasepatu.wordpress.com
    http://planetshoes.wordpress.com
  22. 24 Juni 2009 pukul 1:35 PM | #34
    Assalam …
    hanya ingin menanggapi masalah shaum sunat ini …
    terus terang saya pun sangat minim pengetahuan mengenai hadits. Namun saya ingin sharing berdasarkan informasi yang saya dapat dari buku Percikan Iman. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa shaum Sunah itu ada 7 macam :
    1. Shaum Senin – Kamis
    2. Shaum enam hari pada bulan Syawal
    3. Shaum Tasu’a dan Asyura (9 – 10 Muharam)
    4. Shaum Daud
    5. Shaum pada bulan Sya’ban
    6. Shaum tiga hari setiap bulan tanggal 13, 14, dan 15 hitungan tahun Hijriah
    7. Shaum Arafah
    Adapun shaum yang dilarang, yaitu :
    1. Shaum pada hari Idul Fitri dan Idul Adha
    2. Shaum pada hari Tasyriq
    3. Shaum sepanjang masa
    4. Shaum khusus pada hari Sabtu
    5. Shaum khusus pada hari jumat
    6. Shaum di Arafah
    7. Wanita yang haid dan nifas
    8. Shaum Wishal
    9. Shaum pada hari yang meragukan
    10. Shaum mendahului ramadhan
    Berdasarkan informasi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa shaum rajab tidak termasuk dalam shaum sunah. Kalau belum ada kepastian, sebaiknya kita tidak shaum kalaupun mau tetap shaum pada Bulan Rajab, alangkah baiknya shaum Senin – Kamis saja yang sudah benar-benar shaheh keterangan haditsnya.
    Apabila ada kesalahan mohon koreksinya ya…. :)
    Wallahu’alam….
    Wassalam…
    • 25 Juni 2009 pukul 1:19 PM | #35
      *Sebaik2 puasa adalah puasa nabi Daud…
      *Hari sabtu kenapa g’ boleh? Mank ada dalilnya?..Seminggu yang penting 2 kali n’ gandengan, yang terbaik senin-kamis
      *Jujur saja, saya juga baru mendengar ada puasa RAJAB!
      Kedai
    • jihad ardhillah
      4 Juni 2011 pukul 6:05 AM | #36
      syukron akh Aoben atas infonya…, Baarokallah, amin
  23. adasemuanya
    24 Juni 2009 pukul 2:01 PM | #37
    ada artikel yang membahas fenomena bulan rojab. insya Alloh akan membuka wawasan kita. kunjungi http://adasemuanya.wordpress.com/fenomena-di-bulan-rajab/
  24. 24 Juni 2009 pukul 7:17 PM | #38
    terimakasih berat atas nasehatnya
  25. 24 Juni 2009 pukul 7:20 PM | #39
    emang kenapa pada takut bgt puasa hari jumat …..???? mba2 pak2 bu2 semuanya ka2 adik2 ga papa puasa hari jumat asalkan ada lanjutanya atau sebelumnya udah puasa…..
  26. pitho
    24 Juni 2009 pukul 7:41 PM | #40
    wahhh thanxx banget infonya yah…
    besok aku mau puasa ahhhh :)
  27. 24 Juni 2009 pukul 7:43 PM | #41
    subhanallah… mau ah puasa rajab… :D
    salam kenal. salam ganteng dari diazhandsome
  28. 24 Juni 2009 pukul 8:32 PM | #42
    Tq infoya nice..
    Bulan memiliki kemulian d setiap saatya…
  29. 24 Juni 2009 pukul 9:09 PM | #43
    Salam kenal mbak. Emang selama ini yang aku tahu tentang bulan Rajab adalah bulan nya Allah dan banyak sekali keistimewaan nya seperti yang sudah di posting di atas. Tapi tentang dhoif, sahih , dan palsu aku sendiri masih belum tahu. Tapi klo mengambil jalan tengah nya ya seperti katanya mbak faridq sebagai penyemangat idbadah dan jangan di tambah2 yang meyerempet2 Bid’ah. Terima kasih.
  30. phadzar
    24 Juni 2009 pukul 9:36 PM | #44
    Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan mengatakan, “puasa pada hari pertama bulan rajab adalah bid’ah, tidak termasuk ajaran syariat dan tidak pernah ada tuntunannya dari Nabi Muhamad SAW tentang pengkhususan Rajab untuk puasa. Maka puasa pada hari pertama bulan Rajab dan meyakininya sebagai sunnah adalah salah dan bid’ah (Al Muntaqa min Fatawa Fadhilah asy-Syaikka Shalih bin Fauzan al-Fauzan)
  31. faridq26
    25 Juni 2009 pukul 1:35 AM | #45
    Semoga yg benar itu nampak semakin jelas ya rekan2.. dan InsyaAlloh saya yakin semua itu terwujud karena saling share ilmu yg kita tahu dan memperdalamnya.. sperti yg sudah rekan2 utarakan di atas.. ! Alhasil klo ada bbrp perbedaan nongol di posting yg kita bahas.. smoga Alloh jadikan semua itu rahmat.. amin..
  32. 25 Juni 2009 pukul 2:02 AM | #46
    Subhanallah luarbiasa keistimewaan puasa di bulan Rajab….
  33. Aziz
    25 Juni 2009 pukul 9:02 AM | #47
    subhanalloh,
    bgus sekali informasiny,
    tp lebih baik lagi,
    jika dijelaskan keutamaan shalat di puasa rajab,
    seperti shalat malam awal rajab,
    shalat malam jumat pertama bulan rajab,
    dan shalat lainnya di bulan rajab,
    terima kasih atas jawabannya,
  34. 25 Juni 2009 pukul 10:48 AM | #48
    syukran mailnya… sangat bermnnfaat
  35. ana
    25 Juni 2009 pukul 10:55 AM | #49
    Assalamu’alaikum wr.wb.
    afwan,lebih afdhol sekali kalo artikelnya dilampirkan dalil yang kuat utk pemuatan sabda rosul or firman alloh, biar lebih yakin & plong. syukran.
    Wassalamu’alaikum wr.wb.
  36. Rana Afifah
    25 Juni 2009 pukul 12:38 PM | #50
    Assalamualaikum wr wb….
    Afwan sebelumnya seandainya artikel yang saya sampaikan tidak berkenan di hati para sudara2, saya hanya ingin menyampaikan kebenaran2 yang saya temukan mengenai Puasa di Bulan Rajab wallahu a’lam. syukron.
    Puasa di Bulan Rajab
    Pada dasarnya berpuasa di seluruh bulan dalam setahun disyari’atkan kecuali ramadhan atau pada waktu-waktu yang dilarang untuk berpuasa, seperti : dua hari raya, hari-hari tasyriq, hari jum’at. Sedangkan berpuasa di bulan ramadhan adalah diwajibkan.
    Seseorang diperbolehkan berpuasa senin kamis, tiga hari dalam sebulan, atau puasa Daud pada bulan manapun dalam setahun termasuk didalamnya bulan rajab. Hal demikian berdasarkan keumuman dalil-dalil yang menerangkan tentang puasa-puasa sunnah, diantaranya :
    1. Diriwayatkan dari Abu Hurairoh bahwa Nabi saw sering berpuasa pada hari senin dan kamis.” (HR. Ahmad dengan sanad shahih)
    2. Dari Abu Dzar al Ghifari berkata bahwa Rasulullah saw pernah memerintahkan kami agar berpuasa sebanyak tiga hari pada setiap bulan, yaitu apa yang dinamakan dengan hari putih; tanggal ketiga belas, keempat belas dan kelima belas.’ Nabi saw bersabda,”Itu semua seperti berpuasa sepanjang waktu.” (HR. An Nasai dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
    3. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amar bahwa Rasulullah saw telah bersabda,”Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud dan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Daud. Dia tidur sepanjang malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya dan ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari.” (HR. Ahmad)
    Hal ini seperti yang dikatakan oleh Imam Nawawi bahwa tidak ada pelarangan tentang berpuasa di bulan rajab dan juga tidak ada penganjurannya karena bulan rajabnya itu sendiri akan tetapi berpuasa pada dasarnya disunnahkan. Didalam sunnan Abu Daud bahwa Rasulullah saw menganjurkan berpuasa di bulan-bulan haram dan rajab adalah salah satunya. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz VIII hal 56)
    Dan tidak ddiapat riwayat shahih yang menjelaskan tentang berpuasa rajab dikarenakan keutamaan yang ada didalam bulan itu. Diantara hadits-hadits itu adalah :
    1. Diriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudriy bahwa Rasulullah saw bersabda,”Rajab adalah bulan Allah, sya’ban adalah bulanku dan ramadhan adalah bulan umatku. Barangsiapa yang berpuasa rajab dengan keimanan dan penuh harap maka wajib baginya keredhoan Allah yang besar, akan ditempatkan di firdaus yang tertinggi. Barangsiapa yang berpuasa dua hari dari bulan rajab maka baginya pahala yang berlipat dan setiap takarannya sama dengan berat gunung-gunung di dunia dan barangsiapa berpuasa tiga hari dari bulan rajab maka Allah akan menjadikan puasa itu sebuah parit yang lebarnya satu tahun perjalanan diantara dirinya dengan neraka…” Ibnul Jauzi mengatakan bahwa hadits ini maudhu’ (palsu).
    2. Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang berpuasa tiga hari dari bulan rajab maka Allah tetapkan baginya puasa sebulan. Barangsiapa berpuasa tujuh hari dari bulan rajab maka Allah tutupkan baginya tujuh pintu-pintu neraka. Barangsiapa yang berpuasa delapan hari dari bulan rajab maka Allah bukakan baginya delapan pintu-pintu surga dan barangsiapa yang berpuasa setengah bulan rajab maka Allah tetapkan baginya keredhoan-Nya dan barangsiapa yang ditetapkan baginya keredhoan-Nya maka Dia tidak akan mengadzabnya. Dan barangsiapa yang berpuasa selama bulan rajab maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.” Ibnul Jauzi mengatakan bahwa hadits ini tidak benar karena diantara para perawinya terdapat Aban. Syu’bah mengatakan bahwa berzina lebih aku sukai daripada aku meriwayatkan hadits dari Aban. Ahmad, Nasai dan Dauquthni mengatakan bahwa hadits ini tidaklah diambil karena didalamnya terdapat Amar bin al Azhar. Ahmad mengatakan bahwa hadits ini maudhu’u (palsu). (Al Maudhu’at juz II hal 205 – 206)
    Tentang permasalahan ini, Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan didalam kitabnya “Tabyiinul ‘Ajb” hal 23 bahwa tidak terdapat riwayat tentang keutamaan dari bulan rajab, tidak puasa di bulan itu, tidak berpuasa sedikit saja dari bulan itu dan tidak pula mengerjakan qiyamullail yang dikhususkan di bulan itu.
    Imam Ibnul Qayyim mengatakan didalam kitab “al Muniful Manar” hal 151 bahwa seluruh hadits yang menyebutkan bulan rajab, melakukan shalat disebagian malam-malam di bulan itu maka ia adalah pendusta dan pembohong.” (Silsilatul Ahaditsil Wahiyah juz II hal 222)
    Puasa di Bulan Sya’ban
    Jumhur fuqaha, yaitu para ulama Hanafi, Maliki dan Syafi’i berpendapat akan dianjurkannya berpuasa di bulan sya’ban berdasarkan riwayat dari Aisyah yang berkata,”Aku tidak melihat Rasulullah saw lebih banyak berpuasa daripada bulan sya’ban.” Aisyah juga berkata, ”Bulan yang paling disukai Rasulullah saw untuk berpuasa didalamnya adalah sya’ban bahkan sampai bulan ramadhan..”
    Syarbini al Khatib mengatakan bahwa terdapat riwayat didalam shahih Muslim bahwa Rasulullah saw berpuasa di bulan sya’ban seluruhnya kecuali sedikit sekali (dari hari-hari itu).”
    Para ulama berkata bahwa lafazh dalam hadits kedua adalah penjelasan dari hadits yang pertama, bahwa yang dimaksud dengan seluruhnya adalah sebagian besarnya.
    Dari Aisyah berkata bahwa aku tidak melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali bulan ramadhan.” Para ulama berkata bahwa beliau saw tidak menyempurnakan puasanya satu bulan penuh supaya tidak dianggap bahwa hal itu adalah kewajiban.
    Sedangkan para ulama Hambali berpendapat bahwa tidak dianjurkan berpuasa di bulan sya’ban, ini adalah pendapat kebanyakan dari mereka namun pemilik kita “Al Irsyad” menganjurkannya. (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 9993)
    Wallahu A’lam
  37. syaiful syamsuri
    25 Juni 2009 pukul 1:00 PM | #51
    subhanallah,antum adalah ciri khas dari umat yang ikhlas yang tak mau hadiah kecuali hadiyah yang lebih besar dari yang maha pemberi rizky Allah SWT kepada seluruh mahluk,syukran ya afwan syukran syukran ……….
  38. Arifin
    25 Juni 2009 pukul 1:04 PM | #52
    sebagai informasi tambahan mengenai puasa di bulan rajab, silahkan klik disini http://achmadarifin.wordpress.com/2009/06/25/puasa-di-bulan-rajab/
  39. ina
    25 Juni 2009 pukul 2:01 PM | #53
    Afwan, kenapa dari semua hadist yang disampaikan tidak ada yang dicantumkan jalur periwayatannya? Bagaimana derajat hadist2 tersebut? Shohih kah? Terimkasih
  40. Mr. Aryo
    25 Juni 2009 pukul 9:28 PM | #54
    Saya mengajak kawan2 agar kita tidak menyia2kan kesempatan memperbanyak deposito tabungan fahala kita dibulan Rajab yang mulia ini…….
  41. 26 Juni 2009 pukul 9:54 AM | #55
    wah bagus nih..
    don’t forget to linkback soon…
  42. 26 Juni 2009 pukul 10:19 AM | #56
    subhanalloh
    hanya di http://WWW.FATHULHIDAYAH.CO.CC
  43. 26 Juni 2009 pukul 3:23 PM | #57
    Askum..
    Bit’ah da 2 yg bleh dan yg tdk bit’ah yg boleh spti makan dg sendok minum dg sedotan/infus jualbeli via internet bit’ah yg tdk boleh spti membertkan ibadah,puasa tampa buka,sholat kurang ato lebh dri 5 wktu Bgi yg membit’ah2kan apakah d rimu suci sdg kau pelaku bit’ah sdg kau munafik dg kemunfikanmu
  44. 26 Juni 2009 pukul 3:25 PM | #58
    Askum..
    Bit’ah da 2 yg bleh dan yg tdk bit’ah yg boleh spti makan dg sendok minum dg sedotan/infus jualbeli via internet bit’ah yg tdk boleh spti membertkan ibadah,puasa tampa buka,sholat kurang ato lebh dri 5 wktu”yusuf al-qordawi” Bgi yg membit’ah2kan apakah d rimu suci sdg kau pelaku bit’ah sdg kau munafik dg kemunfikanmu
    • wong
      4 Juni 2011 pukul 5:25 PM | #59
      Apa tuh bit`ah? Hihi…. unsur bahasanya sj gak tahu ko ngasih penjelasan segala… wadoh, sudah dhallun, adhollun lagi… perusak umat dnk..
  45. 26 Juni 2009 pukul 9:13 PM | #60
    thanx 4 infonya
  46. agung
    29 Juni 2009 pukul 8:08 AM | #61
    Assalamualaikum bang…
    Tolong ding hadits-2nya diberi riwayatnya…jadi kan makin mantep…jazak4JJI
  47. Jundullah
    29 Juni 2009 pukul 9:53 AM | #62
    Segala ibadah tanpa tuntunan dan contoh dari rasul adalah bid’ah,.buat apa al-quran dan para rasul di utus ALLAh,sbg penuntun umat ke jln kbnaran klo pd akhrnya,manusia menjerumuskan dirinya sndri dg amalan bikinan sndri dg mencatut sabda2 nabi..naudzubillah,..hentikan skrg jg puasa rajab,.atau tertutplah hati kta dari cahaya suci Allah..
  48. adasemuanya
    30 Juni 2009 pukul 7:16 AM | #63
    buat adminnya: kok masih bertahan dengan artikel ini? sudah baca artikel di blog saya belum? ingat lo, dosa yg dilakukan orang lain krn kesalahan kita juga bisa mengalir kepada kita. anda punya kewajiban meluruskan dan menyampaikan yang benar kepada semua pembaca.
  49. zuhud
    30 Juni 2009 pukul 11:42 AM | #64
    segala bid’ah adalah kesesatan dan kesesatan tempatnya di neraka. TIDAK ADA yang namanya bid’ah hasanah atau yang solah-olah baik. Tuntunan yang lurus bersumber HANYA dari Nabi Muhammad Sholallahu’alayhi wasalaam dan yang pernah disampaikan oleh para sahabatnya. Semoga kita semua diberikan hidayahnya….. Amiiyn…
  50. 4 Juli 2009 pukul 12:06 PM | #65
    assalamualaikum..
    terima kasih sudah di ingatkan
    bentar lagi ramadhan…
    salam kenal yah…
    • faridq26
      5 Juli 2009 pukul 10:38 PM | #66
      Waalaikumsalam W.W
      sama2 mas.. kita saling ingatkan aja ya..
  51. ‘abdullah
    13 Juli 2009 pukul 2:08 PM | #67
    maaf, mungkin lebih baik ketika ada surat masuk yang berbeda pendapat tentang keutamaan puasa bulan Rajab mungkin lebih bijak Saudara memberikan jawaban yang lebih mempertegas dakwah yg telah saudara sampaikan dengan hadis yg shahih atau alquran karena hal ini menyangkut ibadah dan bukan masalah akhlak yang bisa disesuaikan dengan niat “yang penting niat baik, ikhlas karena Allah” karena dikhawatirkan hanya karena niat baik ibadah maka akan muncul anjuran shalat subuh 4 rakaat, isya 6 rakaat “yang penting “niat baik ikhlas beramal”… wassalam terimakasih..tetap berdakwah dengan hak dan sabar
  52. Muhammad Yususf
    14 Juli 2009 pukul 1:41 PM | #68
    makasi boz… ilmunya bermanfaat bgd…
    insyaAllah akan selalu saya amalkan sepanjang hidup saya, smoga berkah Allah, SWT diberikan kepada kita semua, amin.
  53. Ifar Priyono
    14 Juli 2009 pukul 6:47 PM | #69
    Ass.
    Mo tanya, apakah puasa di bulan rajab harus berurutan harinya ?
    Terima kasih.
    Wslm.
    • faridq26
      17 Juli 2009 pukul 2:31 AM | #70
      Waalaikumsalam W.W
      tidak mas.. di pisah juga tidak apa2 .. !
      Wassalam
  54. 22 Juli 2009 pukul 10:30 AM | #71
    assalamu’alaikum…………..
    saya mau tanya nich,klu misalnya kita sedang berpuasa senin-kamis dan sudah d jalani sampai dengan setengah hari,tiba2 saja darah haid keluar….,apakah pahala puasanya sama dengan puasa sampai satu hari penuh……
  55. cholis
    10 Juni 2010 pukul 7:37 AM | #72
    kalau saya boleh urun rembug Bagi Ente yang mau puasa, puasa saja, tidak usah memikirkan fadhilah…. karena fadilah itu hanya untuk menyemangati bagi yag mau…, kalau dasar hukumnya puasa Rajab itu sah.. sah.. dan sah banget. banyak hadis sholeh seperti dalam Shahih muslim, Juz 2 hal 811, Abu Dawud juzan 261 dan juga dalam musnad Ahmad. Bahwa Nabi Dibulan Rajan Pusa terus-menerus, bahkan disangka tdk pernah batal, tapi juga Nabi batal terus bahkan disangka gak pernah puasa… Nah bagai mana menyikapi hadis ini silahkan ente saja…, hadis yang melarang puasa itu yang dhaif/lemah. dan larangan juga bagi yang puasa sebulan penuh..Ayo beramal jangan Takut!
    • faridq26
      20 Juni 2010 pukul 5:15 PM | #73
      saya setuju mas..
  56. ekaMukti
    13 Juni 2010 pukul 12:42 PM | #74
    Assalamualaykumwarohmatullohiwabarokatuh
    Maaf landasannya tidak jelas, dan dasarhukumnya dipertanyakan
    “Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab (ganjarannya) sama dengan berpuasa satu bulan.”
    Keterangan: HADITS INI (ضَعِيْفٌ جِدًّا) SANGAT LEMAH
    Hadits ini diriwayatkan oleh al-Hafizh dari Abu Dzarr secara marfu’.
    Dalam sanad hadits ini ada perawi yang bernama al-Furaat bin as-Saa-ib, dia adalah seorang rawi yang matruk.
    Lihat al-Fawaa-id al-Majmu’ah (no. 290).
    Kata Imam an-Nasa-i: “Furaat bin as-Saa-ib Matrukul hadits.” Dan kata Imam al-Bukhari dalam Tarikhul Kabir: “Para Ahli Hadits meninggalkannya, karena dia seorang rawi munkarul hadits, serta dia termasuk rawi yang matruk kata Imam ad-Daraquthni.”
    Lihat adh-Dhu’afa wa Matrukin oleh Imam an-Nasa-i (no. 512), al-Jarh wat Ta’dil (VII/80), Mizaanul I’tidal (III/341) dan Lisaanul Mizaan (IV/430).
    Ini salah stunya menemukan seperti ini….
    coba silahkan cek yang lain apakah statement yg diberikan dapat dipertanggungjawabkan ?
    • faridq26
      20 Juni 2010 pukul 5:09 PM | #75
      terimakasih ilmu dan saran-nya mba mukti :)
  57. MOHAMMAD NAIM
    14 Juni 2010 pukul 3:07 PM | #76
    TERIMA KASIH SARANNYA
  58. zha
    15 Juni 2010 pukul 3:30 PM | #77
    Assalamualaikum wr.wb
    izin copy
    wasalam..
  59. pemain gaple
    2 Juni 2011 pukul 8:18 AM | #78
    wah enakan maen gaple yah ga ada yg bidahin…..sadar eeeeyyy masih banyak yang main judi suruh sadar…bukan yang puasa malah disalahin..kalo ga mao puasa ya udah…lagian cuma sunnah ini…capeeeee deeeeh.Koq jadi pada norak yah!!!
  60. madyus zazuliu
    3 Juni 2011 pukul 8:01 AM | #79
    ass….kalau puasa rajabnya tidak beraturan,di selang seling,tapi masih d bulan rajab,gimana,makasih…wassalam
  61. 5 Juni 2011 pukul 9:58 AM | #80
    bagus bnget infonya.
    Bnyak kok dlm keterangan di kitab yg menerangkan keistimewaan puasa dbulan rojab.
    Krn blan rojab adlah bulane allah.
  62. 6 Juni 2011 pukul 4:23 PM | #81
    Alhamdulillah….banyak pesan nyang bermakne dari ente nyang punye blog ini, ane jadi semakin yakin ame keutamaan bulan Allah ini…thanks yach untuk antum!
  63. 11 Juni 2011 pukul 12:45 PM | #82
    wah bagUs juGa ni buat naMbah penGetahuan dalam bulan-bulah hijaiyah

    sumber

Tidak ada komentar:

Pulsa Murah Online 24 Jam

www.opulsa.com

Video HAB ke-64

Powered by TripAdvisor