إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
اَمَّا بَعْدُ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
اَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَ إِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ .
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa dan rasa takut kita kepada ALLAH SWT…….. sebab dengan takwa itulah manusia akan mendapat keselamatan dunia dan akhirat.
Hari ini kita telah memasuki bulan Sya'ban. Tidak terasa telah enam hari kita bersamanya. Bulan Sya'ban, yang terletak diantara Rajab dan Ramadhan ini seringkali dilalaikan oleh manusia. Hingga Rasulullah SAW bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ
Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. (HR. An-Nasa'i. "Hasan" menurut Al-Albani)
Banyak orang yang lalai, bahkan sebagian menjadikan Sya'ban sebagai bulan pelampiasan. "Mumpung belum Ramadhan, kita puaskan maksiat", "Mumpung belum Ramadhan. Nanti kalau sudah Ramadhan, puasa kita bisa tidak sah", dan kalimat-kalimat senada kadang-kadang muncul dalam masyarakat kita sebagai bentuk betapa tertipunya manusia di bulan Sya'ban.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Dari Rasulullah kita menjadi tahu bahwa ternyata bulan Sya'ban adalah bulan yang istimewa. Mengapa? Sebab bulan ini adalah bulan diangkatnya amal manusia kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda dalam kelanjutan hadits di atas:
وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِي
Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. (HR. An-Nasa'i)
Itulah keutama'an bulan Sya'ban yang pertama. Bulan diangkatnya amal manusia kepada Allah SWT.
Keutamaan kedua bulan Sya'ban adalah, pada pertengahannyananti. itulah yang dikenal dengan istilah Nisfu Sya'ban. Rasulullah SAW bersabda mengenai keutamaan nishfu Sya'ban :
إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Sesungguhnya Allah memeriksa pada setiap malam nishfu Sya'ban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya. (HR Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al-Albani)
Dalam hadits lain disebutkan
رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي
رجب شهر الله وشعبان شهري ورمضان شهر أمتي
Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku. (HR. Dailami)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Lalu apa amal di bulan Sya'ban yang dicontohkan Rasulullah SAW? Ini penting untuk kita ketahui dan amalkan. Sebab selain menghidupkan sunnah, mengikuti contoh dan teladan dari Rasulullah SAW adalah bukti cinta kita kepada Allah SWT.
Lalu apa amal di bulan Sya'ban yang dicontohkan Rasulullah SAW? Ini penting untuk kita ketahui dan amalkan. Sebab selain menghidupkan sunnah, mengikuti contoh dan teladan dari Rasulullah SAW adalah bukti cinta kita kepada Allah SWT.
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran : 31)
Amal di bulan Sya'ban yang pertama, yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah memperbanyak puasa sunnah.
حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya'ban." Rasulullah menjawab, "Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah, aku sedang berpuasa." (HR. An-Nasa'i
Begitulah. Rasulullah SAW banyak berpuasa di bulan Sya'ban sekaligus menginginkan agar ketika amalnya diangkat pada bulan Sya'ban itu, Rasulullah SAW dalam keadaan sedang berpuasa.
Ummul Mukminin Aisyah juga meriwayatkan kebiasaan Rasulullah SAW itu.
Ummul Mukminin Aisyah juga meriwayatkan kebiasaan Rasulullah SAW itu.
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya'ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan Sya'ban. (HR. Bukhari)
Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan dalam Fathul Bari bahwa dalam ungkapan bahasa Arab, seseorang bisa mengatakan "berpuasa sebulan penuh" padahal yang dimaksud adalah "berpuasa pada sebagian besar hari di bulan itu".
Dari keterangan di atas, tahulah kita bahwa berpuasa sunnah di bulan Sya'ban menjadi begitu istimewa karena pada bulan itu amal diangkat, bulan itu dilalaikan oleh banyak orang, dan sekaligus puasa Sya'ban merupakan persiapan puasa Ramadhan.
Syaikh Muhyidin Mistu, Mushthafa Al-Bugha, dan ulama lainnya mengomentari menjelaskan dalam Nuzhatul Muttaqin, "Berpuasa sunnah pada bulan Sya'ban memiliki keistimewaan tersendiri. Sekaligus untuk persiapan menghadapi puasa Ramadhan. Selain itu, di bulan Sya'ban lah semua amal perbuatan manusia dinaikkan kepada Allah"
Amal kedua pada bulan Sya'ban ialah melunasi hutang-hutang puasa, khususnya bagi wanita yang masih belum selesai mengqadha' puasa Ramadhan sebelumnya. Demikian pula bagi kita untuk mengingatkan keluarga kita agar memanfaatkan Sya'ban bagi yang belum selesai meng-qadha puasanya.
Aisyah berkata:
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ . قَالَ يَحْيَى الشُّغْلُ مِنَ النَّبِىِّ أَوْ بِالنَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم
Aku punya hutang puasa Ramadan, aku tak dapat mengqadhanya kecuali di bulan Sya'ban, karena sibuk melayani Nabi SAW. (HR Bukhari)
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Amal ketiga pada bulan Sya'ban ialah memperbanyak ibadah dan amal kebajikan secara umum. Entah itu menggiatkan shalat rawatib, qiyamullail, tilawah Al-Qur'an, bershadaqah, dan lain-lain. Mengingat bahwa bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal, maka alangkah baiknya ketika amal kita benar-benar bagus pada bulan itu. Dengan catatan tetap sesuai sunnah.
Adapun malam nishfu Sya'ban, sebagaimana hadits di atas nishfu sya’ban memiliki keutamaan. Ibnu Taimiyah menegaskan "Adapun malam Nishfu Sya'ban, di dalamnya terdapat keutamaan."
Karena itu, ada sebagian ulama salaf dari kalangan tabi'in di negeri Syam, seperti Khalid bin Ma'dan dan Luqman bin Amir yang menghidupkan malam ini dengan berkumpul di masjid-masjid untuk melakukan ibadah tertentu pada malam Nishfu Sya'ban
Yang mana telah terjadi peristiwa yang penting yaitu tahwilul kiblat atau berpindah nya kiblat yang jatuhnya pada pertengahan bulan Sya’ban
Dimana dikisahkan pada suatu malam baginda kita Nabi Muhammad SAW keluar dari rumahnya kesuatu tempat yaitu ke baqi atau kuburan umum untuk berziarah dan istrinya siti Aisyah mengikutinya, dia melihat rasulullah sedang berdoa tak lama kemudian siti aisyah bergegas untuk pulang karena rasulullah sebentar lagi akan pulang, sesampainya dirumah rasulullah langsung sholat sunah setelah selesai sholat rasulullah SAW berkata kepada Siti Aisyah ra :
Wahai aisyah pada malam ini telah turun dua ayat kepadaku, yaitu surat al imran ayat 190-191 :
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ (190) الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (191(
Artinya : “190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat atau berdzikir kepada Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Setelah membacakan ayat tersebut rasulullah kembali berkata kepada siti Aisyah ….
يا عا ئسة اَ مَّا تَدْرِين مَا هَذِهِ اللَيلَة ؟ قاَلَت : اللهُ وَرَسولٌ لهُ اَعلَمُ قَا لَ : هَذِهِ لَيلَة النِصْفِ مِنَ شَعبَان يَغْفِرُاللهُ لِلمُسْتَغْفِرين وَيَرحَم المُسْتَرحِمِين وَيَدْعَ اَهْلُ الحِقْدِ كَمَا هُم
Artinya : “Wahai Aisyah tahukah kamu malam apa ini ? Ia menjawab : “Allah dan RasulNya yang tahu”, Nabi bersabda : Malam ini adalah malam Nisfu Sya’ban, dimana Allah mengampuni orang-orang yang memohon ampun dan merahmati orang-orang yang memohon rahmat dan Allah membiarkan orang-orang pendendam sebagaimana keadaan mereka.”
Jadi malam nisfu Sya’ban Merupakan malam napak tilas dimana diriwayatkan telah terjadi perubahan qiblat. Semula kaum muslimin berqiblat ke Baitul Maqdis (Masjidil Aqso, Palestina) ± 16/17 bulan, lalu turun ayat agar Nabi merubah arah qiblat ke Baitullah (Ka’bah Al Musyarrofah) di Mekkah Al Mukarromah, sesuai dengan firman Allah QS. Al-Baqarah : 144) yang berbunyi :
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ
Artinya : 144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit[96], maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
Dari ayat tersebut, maka sebaiknya kita mencontoh agar kita berbondong-bondong ke masjid, berdo’a, bermunajat dan mensyiarkan rumah-rumah Allah. Allah SWT berfirman :
وَمَن يُعَظِّم شَعَا ئِرِالله فَإِ نَهَا مِن تَقْوَى القُلُوب
Artinya : ”Barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu termasuk ketaqwaan yang ada dalam hatinya.”
Malam Nisfu Sya’ban merupakan malam pengampunan dan rahmat Allah SWT. Diriwayatkan oleh Alhafidz Almundziri dalam kitabnya ” الترغيب والترهيب ” Nabi telah Bersabda
وفي رِوَا يَة اُخْرَى : اَنَّ اللهَ عَزَّوَجَلَّ يَتَجَلَّى لَيلَة النِصفِ مِنَ شَعبَان عَلَى خَلْقِهِ فَيَغْفِرُلَهُم إِلاَّ تَارِكُ الصَلَاة وَمَانِعُ الزَكَاة وَعَاقِى لِوِالِدَ يهِ وَشَاهِدَ زَوَرٍا وَشَارِبَ خَمْرٍا وَحاقِدٌا وَحَاسِدٌ
Artinya : ”Diriwayatkan, bahwa Allah azza wajalla bertolak pada malam nisfu sya’ban atas hamba-hambanya dan akan mengampuni mereka kecuali orang yang meninggalkan sholat, tidak berzakat, durhaka pada kedua orang tua, saksi palsu, peminum khomar, pendendam dan orang yang hasud (dengki).
Malam dibeberkan amal atau dilaporkan amal-amal hamba kepada Allah SWT. Diriwayatkan bahwa :
إِنَ الاَعمَالَ تُعرَضُ عَلَى رَبِّ العَا لَمِين فِى لَيلَة النِصفِ مِنَ شَعبَا ن فَاُحِبَّ اَ نْ يُعْرَضَ عَمَلِى عَلَى رَبِّ العَا لَمِين وَاَنَا صَا ئِمُ
Artinya : ”Sesungguhnya amal-amal hamba akan dilaporkan kepada Allah SWT pada malam nisfu sya’ban dan aku lebih suka ketika amalku dilaporkan aku sedang berpuasa.”
Oleh sebab itu sesuai dengan jejak para salaffunah soleh kita, dimana sejak awal maghrib mereka bermunajat membaca Surah Yaasin 3 x dengan niat :
- Mohon panjang umur dalam taat kepada Allah SWT
- Mohon agar ditetapkan Iman dan Islamnya dan dimatikan dalam keadaan khusnul khotimah
- Mohon rizki yang halal, dan banyak untuk bekal ibadah kepada Allah SWT.
- Memohon untuk persatuan umat islam agar tidak terpecah belah, karena zaman sekarang ini banyak orang yang ingin mengahancurkan islam dengan memecah belah umat islam.
- Dan juga kita memohon supaya masjidil aqso yang pernah menjadi kiblat pertamanya umat islam dapat direbut kembali dari tangan yahudi israel, seperti yang dulu pernah dilakukan oleh panglima perang kita jendral solahhuddin al ayubi ketika menghadapi tentara salib, beliau berhasil merebut masjidil aqso dari tentara salib, mudah-mudahan jejak itu bisa diikuti umat islam pada zaman sekarang ini
Ma’asyirol muslimin sidang jumat yang berbahagia,
Banyak Pertanyaan-pertanyaan yang timbul seputar Nisfu Sya’ban :
Ø Kenapa yang dipilih Surah Yaasin ?
Jawab :
1. Surah Yaasin merupakan hatinya Qur’an ( قلب القرا ن )
2. Surah Yaasin dibaca tergantung niatnya ( يس لما قرئت له )
Ø Kenapa ada orang yang membawa air pada malam nisfu Sya’ban untuk diminum ?
Jawab :
Sebab Insya Allah air yang dibawa tersebut dipengaruhi oleh bacaan-bacaan thoyyibah dengan izin Allah sesuai dengan niat kita, misalnya agar badan sehat, hati tenang, dan lainnya, seperti didalam firman ALLAH SWT ...
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ surat al anbiya ayat 30
Artinya : “.dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup, maka mengapakah mereka tiada juga beriman”.
seperti yang baru-baru ini telah diteliti oleh Dr masaru emoto dari jepang, dia meneliti bahwa air apabila dibacakan kata-kata yang baik misalnya doa-doa ataupun hal yang baik lainnya dia akan membentuk partikel yang sangat kuat dan membuat kristal air menjadi bagus sehingga berdampak baik bagi tubuh kita, tetapi apabila dibacakan dengan kata-kata yang tidak baik maka air itu akan terpecah partikel-partikelnya dan akan berdamapak tidak baik bagi tubuh kita.
Ø Kenapa berjama’ah di masjid, mushollah atau masjlis ta’lim ?
Jawab :
Sebab berjama’ah itu lebih utama, karena bila ada 40 orang mu’min berdoa dan bermunajat bersama Insya Allah do’a-do’a nya mustajabah atau akan dikabulkan oleh ALLAH SWT.
Jadi kesimpulannya bahwa hal-hal tersebut adalah suatu perbuatan yang terpuji yang dicontohkan oleh ulama-ulama salaffunah sholih, sesuai dengan sabda Nabi yang berbunyi :العلما ء ورثة الا نبياء
Artinya : ”Ulama adalah pewaris Nabi”
Misalanya perbuatan baik yang dilakukan ulama-ulama dahulu kita, dimana mereka menghidupkan antara Maghrib dengan Isya yang itu merupakan waktu-waktu yang mustajabah. Oleh sebab itu jangan ragu-ragu menghidupkan malam-malam yang mustajabah dengan do’a dan munajat sebab itu lebih baik daripada melakukan hal-hal yang tidak ada manfaatnya, terlebih lagi melakukan maksiat.
Malam Nisfu Sya’ban merupakan salah satu malam yang tidak akan ditolak do’a sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :
خَمْسُ لَيَالٍ لاَ تُرَدُّ فِيهِنَّ الدَ عْوَةُ : اَوَلُ لَيلَة مِنَ رَجَب ولَيلَة النِصِفِ مِنَ شَعبَا ن وَلَيلَة الجُمْعَة وَلَيلَة الفِطرِ وَلَيلَة النَحر ( روا ه ا بن عشا كر عن ا بي اما مة )
Artinya : ”Lima malam yang tidak akan ditolak do’a yaitu : malam pertama bulan rajab, malam nisfu sya’ban, malam jum’at, malam Idul Fitri, malam Idul Qurban.” (HR. Ibnu Asyakir dari Abi Umamah)
Ma’asyirol muslimin sidang jumat yang berbahagia,
Mudah-mudahan dengan khutbah yang singkat ini ALLAH SWT berikan kita taufik dan hidayah kepada kita semua, keluarga kita, kerabat dan semua kaum muslimin yang masih bertakwa kepada ALLAH SWT. untuk menjalankan ibadah dengan baik dan benar dan mencapai khusnul khotimah dan diberi kebarokan di bulan sya’ban ini juga diberi kesempatan untuk beribadah dibulan Romadlon nanti….amin..amin..ya robbal alamin….
بسم الله الرّحمن الرحيم
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ .
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْاَنِ الْعَظِيْم. وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الأَ يَاتِ وَالذِكْرِ الْحَكِيم. وَتَقَبَّلَ مِنِّّي وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ الْعَلِيم. اَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمِ لِي وَلَكُمْ. وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ.وَالْمُؤمِنِيْنَ وَالْمُؤمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الْرَّحِيْم.....
Khutbah Tsani
خطبة جمعة
الحمد لله حمدا كثيرا كما امر. واشهدان لااله الاّ الله وحده لاشريك له اقراراً بربوبيّته وارغاما لمن جحد به وكفر. واشهد انّ سيّدنا محمّدا عبده ورسوله سيّد البشر. اللّهمّ فصلّ وسلم على سيّدنا محمّد وعلى اله واصحابه المصابيح الغرر. ما اتّصلت عين بنظر واذن بخبر. من يومنا هذا الى يوم المحشر. امّا بعد فياايّها النّاس اتّقوا الله فيما امر. وانتهوا عمّا نهى عنه وحذّر. واعلموا انّ الله تبارك وتعالى امركم بأمر بدأ فيه بنفسه وثنّى بملا ئكته المسبّحة بقدسه. فقال تعالى ولم يزل قائلأ عليما. انّ الله وملائكته يصلّون على النبى. يا ايّها الذين امنوا صلّوا عليه وسلّموا تسليما. اللّهمّ صلّ وسلّم على سيّدنان محمّد جدّ الحسن و الحسين وعلى اله واصحابه خير اهل الدّارين خصوصا على اوّل الرّفيق. سيّدنا ابى بكرن الصّديق. وعلىالصّادق المصدوق. سيّدنا ابى حفص عمر الفاروق. وعلى زوج البنتين. سيّدنا عثمان ذى النّورين. وعلى ابن عمّه الغالب. سيّدنا علىّ ابن ابى طالب. وعلى الستّة الباقين رضى الله عنهم اجمعين. وعلى سبطيه الشّريفين سيّدى شباب اهل الدّارين. ابى محمّدن الحسن وابى عبد الله الحسين. وعلى عمّيه الفاضلين على النّاس. سيّدنا حمزة وسيّدنا العبّاس. وعلى بقيّة الصّحابة اجمعين. وعلى التّابعين وتابع التّابعين لهم باحسان الى يوم الدين. وعلينا معهم برحمتك ياارحم الرّحيمن.اللّهمّ اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والاموات. واكتب اللّهمّ السّلامة والعافية علينا وعلى عبيدك الحجّاج والغزّات والمسافرين. فى برّك وبحرك من المسلمين من امّة محمّد اجمعين. اللّهمّ اَعِزَّ الاسلامُ و المسلمين. و اللّهمّ انصُر جيوشَ المسلمين فى ( فلسطين و عرق) اللّهمّ ارحم الشهداء الصالحين فى سائر البلدان المسلمين اجمعين. اللّهمّ دمّر اعداء الدّين. اللّهمّ دمّر اليهوديّين و المنافقين. ربّنا اغفرلنا ولاخوننا الّذين سبقو نا بالايمان. ولا تجعل فى قلوبنا غلاّ للّذين امنو ربّنا انّك رؤف رحيم. عباد الله. انّ الله يأ مر بالعدل والاحسان. وايتاءذى القربى وينهى عن الفحشاء و المنكر و البغى يعظكم لعلّكم تذكّرون. فاذكروا الله العظيم يذكرْكمْ. واشكروه على نعمه يزدكم ويهدكم ولَذِكرَ الله اكبر.....اقم الصلاة....
sumber bacaan, ikuli link :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar