Dari membaca judul di atas, tentu banyak orang yang bingung sebagai tanda ketidakpercayaan. Bahkan, ini akan terjadi pula dengan anda. Sebab, Nabi Sulaiman adalah nabi yang memiliki keistimewaan tersendiri, ia bisa menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, bahkan angin dan setan pun berada di bawah kekuasaannya.
Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam buku atlas sejarahnya Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke 9 Sebelum Masehi (989-931SM) atau sekitar 3000 tahun yang lalu. Sementara itu, dalam Sejarah Nasional Indonesia, Candi Borobudur didirikan oleh Dinasti Syailendra pada 1200 tahun yang lalu. Tentu banyak yang tidak percaya bila Candi Borobudur dibangun oleh Nabi Sulaiman.
Candi Borobudur adalah Candi Budha, candi yang berdekatan dengan candi ini adalah Candi Mendut dan Candi Pawon. Beberapa meter dari Candi Borobudur terdapat Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, dan lain-lain. Candi-candi di dekat Prambanan dan Borobudur ini merupakan Candi Budha yang didirikan sekitar tahun 772 dan 778 masehi.
Lalu apa hubungannya dengan Nabi Sulaiman? Benarkah Candi Borobudur itu didirikan oleh Nabi Sulaiman yang hebat dan agung itu? Apa bukti-buktinya? Apa ada jejak-jejak Islam di Candi Budha terbesar itu? Tentu memerlukan penelitian yang komprehensif dalam menemukan kebenaran yang pasti.
Namun, bila pertanyaan di atas diajukan kepada KH Fahmi Basya, ahli matematika Islam itu akan menjawab benar. Ia menjawab bahwa Candi Borobudur itu adalah peninggalan Nabi Sulaiman di tanah jawa.
Dalam bukunya, Matematika Islam 3, KH Fahmi Basya menyebutkan beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan Nabi Sulaiman. Diantaranya, hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya kekuasaan Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, tempat berkumpulnya Ratu Saba, dan lain-lain.
Dalam Al-Qur'an, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba dikisahkan pada surat An-Naml [27] : 15-44, Saba [34] : 12-16, dan lain-lain. Tentu banyak yang tidak percaya bahwa Candi Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman.
Diantara alasannya, karena Nabi Sulaiman hidup pada abad 10 SM, sedangkan Borobudur dibangun pada abad 8 Masehi. Kemudian, menurut banyak pihak, kisah itu terjadi di Palestina dan Yaman Selatan, sedangkan Borobudur di Indonesia.
Tentu saja hal ini membuat kita penasaran, apalagi KH Fahmi Basya menunjukkan bukti-buktinya melalui keterangan Al-Qur'an. Kemudian dia membuat pernyataan bahwa relief-relief di Borobudur identik dengan kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana keterangan Al-Qur'an.
Lalu, pekerjaan jin yang belum selesai dikarenakan para jin tahu karena Nabi Sulaiman telah wafat. Lalu mereka menghentikan pekerjaannya. Di Borobudur, terdapat patung yang belum selesai, yaitu Unfinished Solomon.
Bukti selanjutnya, Nabi Sulaiman memerintahkan untuk membentuk gedung besar dan patung-patung. Patung-patung yang beribu-ribu jumlahnya adalah Candi Borobudur, sedangkan bangunan yang besar-besar adalah Candi Prambanan.
Saba di Indonesia adalah Wonosobo. Dalam Al-Qur'an, Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. Lalu Nabi Sulaiman memerintahkan burung Hud-Hud mengirim surat ke Ratu Saba, kediamannya di Candi Ratu Boko, yaitu 36 kilometer dari Borobudur. Surat itu berupa pelat emas, dan pernah ditemukan di sebuah kolam di Candi Ratu Boko.
Selain bukti-bukti di atas, KH Fahmi Basya masih mengungkapkan bukti-bukti kuat yang menegaskan bahwa kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba berada di Indonesia.
Menurut sebuah
penelitian oleh Pak Fahmi Basya memperoleh kesimpulan bahwa kisah nabi
Sulaiman itu tidak bisa dipisahkan dari tanah jawa (Negeri Saba’) dan
juga nabi Sulaiman mempunyai peninggalan berupa sebuah candi Borobudur,
jadi menurut peneliti tersebut candi Borobudur adalah peninggalan nabi
Sulaiman. Membaca hasil penelitian ini tentu anda akan mengernyitkan
dahi, atau bahkan tidak percaya. Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts,
dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan
hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau sekitar 3.000
tahun yang lalu. Sedangkan candi Borobudur dibangun setelah masehi. Tapi
tidak menurut Pak Fahmi Basya, Borobudur sudah ada sejak sebelum Masehi
tuturnya.
Dalam bukunya, KH Fahmi Basya menuturkan beberapa ciri-ciri Candi
Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan putra Nabi Daud
tersebut. Di antaranya, hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama
Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya istana Ratu Saba ke
wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh
para jin, tempat berkumpulnya Ratu Saba, Kisah nabi Yunus di relief
candi dan lainnya. Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba
disebutkan beberapa kali dalam al quran surah An-Naml [27]: 15-44, Saba
[34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya. Tentu saja, banyak
orang yang tidak percaya bila Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.
Banyak bukti yang dipaparkan oleh pak Fahmi Basya, salah satunya adalah
banyak relief yang mengambarkan kisah-kisah yang ada didalam AlQuran
seperti kisah nabi Yunus yang dilempar dari kapal yang penuh dan dimakan
oleh sebuah ikan seperti gambar di bawah ini.
yunus di relief borobudur
Melalui relief-relief yang ada lainnya, memang terdapat banyak simbol,
yang mengesankan dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba,
sebagaimana seperti keterangan Alquran. Pertama adalah tentang tabut,
yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Daud AS kepada
Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tingkat
Musa, serta memberikan ketenangan. Pada relief lain yang terdapat di
Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang. “Dan Nabi
mereka mengatakan kepada mereka: ‘Sesungguhnya tanda ia akan menjadi
raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan
dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun;
tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman’.” (QS Al-Baqarah [2]: 248).
Negeri Saba ada di Indonesia, yaitu Wonosobo (Wana – Saba). menurut
bahasa jawa, Wana artinya hutan dan Saba adalah negeri Saba/tempat
berkumpul . Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat
banyak. (QS Saba [34]: 15). Jadi, menurut Fahmi, wana saba atau
Wonosobo adalah hutan Saba.
Masih banyak lagi bukti-bukti yang dipaparkan oleh sang peneliti KH
Fahmi Basya didalam buku yang ia tulis.
Baca Selengkapnya di: http://klikpintar.com/islam/kisah-nabi-sulaiman-di-tanah-jawa/
Copyright © KlikPintar.com
Baca Selengkapnya di: http://klikpintar.com/islam/kisah-nabi-sulaiman-di-tanah-jawa/
Copyright © KlikPintar.com
Menurut sebuah
penelitian oleh Pak Fahmi Basya memperoleh kesimpulan bahwa kisah nabi
Sulaiman itu tidak bisa dipisahkan dari tanah jawa (Negeri Saba’) dan
juga nabi Sulaiman mempunyai peninggalan berupa sebuah candi Borobudur,
jadi menurut peneliti tersebut candi Borobudur adalah peninggalan nabi
Sulaiman. Membaca hasil penelitian ini tentu anda akan mengernyitkan
dahi, atau bahkan tidak percaya. Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts,
dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan
hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau sekitar 3.000
tahun yang lalu. Sedangkan candi Borobudur dibangun setelah masehi. Tapi
tidak menurut Pak Fahmi Basya, Borobudur sudah ada sejak sebelum Masehi
tuturnya.
Dalam bukunya, KH Fahmi Basya menuturkan beberapa ciri-ciri Candi
Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan putra Nabi Daud
tersebut. Di antaranya, hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama
Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya istana Ratu Saba ke
wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh
para jin, tempat berkumpulnya Ratu Saba, Kisah nabi Yunus di relief
candi dan lainnya. Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba
disebutkan beberapa kali dalam al quran surah An-Naml [27]: 15-44, Saba
[34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya. Tentu saja, banyak
orang yang tidak percaya bila Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.
Banyak bukti yang dipaparkan oleh pak Fahmi Basya, salah satunya adalah
banyak relief yang mengambarkan kisah-kisah yang ada didalam AlQuran
seperti kisah nabi Yunus yang dilempar dari kapal yang penuh dan dimakan
oleh sebuah ikan seperti gambar di bawah ini.
yunus di relief borobudur
Melalui relief-relief yang ada lainnya, memang terdapat banyak simbol,
yang mengesankan dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba,
sebagaimana seperti keterangan Alquran. Pertama adalah tentang tabut,
yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Daud AS kepada
Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tingkat
Musa, serta memberikan ketenangan. Pada relief lain yang terdapat di
Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang. “Dan Nabi
mereka mengatakan kepada mereka: ‘Sesungguhnya tanda ia akan menjadi
raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan
dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun;
tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman’.” (QS Al-Baqarah [2]: 248).
Negeri Saba ada di Indonesia, yaitu Wonosobo (Wana – Saba). menurut
bahasa jawa, Wana artinya hutan dan Saba adalah negeri Saba/tempat
berkumpul . Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat
banyak. (QS Saba [34]: 15). Jadi, menurut Fahmi, wana saba atau
Wonosobo adalah hutan Saba.
Masih banyak lagi bukti-bukti yang dipaparkan oleh sang peneliti KH
Fahmi Basya didalam buku yang ia tulis.
Baca Selengkapnya di: http://klikpintar.com/islam/kisah-nabi-sulaiman-di-tanah-jawa/
Copyright © KlikPintar.com
salahsatu relief di Borobudur, kisah Nabi Yunus yang dilepar ke laut dan dimakan ikan Baca Selengkapnya di: http://klikpintar.com/islam/kisah-nabi-sulaiman-di-tanah-jawa/
Copyright © KlikPintar.com
Banyak bukti yang
dipaparkan oleh pak Fahmi Basya, salah satunya adalah banyak relief yang
mengambarkan kisah-kisah yang ada didalam AlQuran seperti kisah nabi
Yunus yang dilempar dari kapal yang penuh dan dimakan oleh sebuah ikan
seperti gambar
Baca Selengkapnya di: http://klikpintar.com/islam/kisah-nabi-sulaiman-di-tanah-jawa/
Copyright © KlikPintar.com
Baca Selengkapnya di: http://klikpintar.com/islam/kisah-nabi-sulaiman-di-tanah-jawa/
Copyright © KlikPintar.com
Adapun nabi Sulaiman berpergian ke negeri nusantara adalah atas perintah Allah SWT semata untuk suatu tujuan. Berikut kutipan dari Al-Quran yang mengindikasikannya:
34:12. Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.
34:10. Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud (syailendra = raja gunung)", dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (pandai membuat gamelan dan bersinden/melantunkan syair untuk pujian)
34:13. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung (pada candi borobudur) dan piring-piring yang seperti kolam dan periuk yang tetap (bentuk candi borobudur). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba Ku yang berterima kasih.
34:15. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada kode (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun (hutan, wanasaba) di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik (gemah ripah loh jinawi) dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun".
Kaitan dengan Kerajaan Majapahit
34:16. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar (mungkin luapan sungai Bengawan Solo) dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun (hutan) yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit (maja pahit), pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.
34:18. Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri (kota) yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman (Indonesia, sebagai negeri kepulauan adalah negeri yang relatif aman untuk berpergian siang dan malam antar kota).
Sulaiman = kota Sleman
16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: "Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata." (Sleman, Jawa Tengah adalah kota Nabi Sulaiman dan masyarakat Jawa sangat suka memelihara burung. Demikian juga nama nama-nama diri mereka banyak menggunakan awalan Su, seperti Soeharto dan Soekarno)
14 bukti yang dikemukakan oleh KH fahmi Basya yang mengungkapkan bahwa negeri saba’ dalam Al Qur’an itu bukan terletak di Yaman melainkan di Indonesia.
PERTAMA. Nama saba’ itu sendiri. “..dan kubawa kepadamu dari
negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.” (QS. 27:22). Di Indonesia ada
nama dan tempat bernama saba’ (tempat pertemuan) dan ada tempatnya. sementara
di Yaman tidak ada. Yang ada hanya sabuun(prasasti), tapi tidak ada a=nama
tempat bernama saba’
KEDUA. Hutan saba’. “Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda
(kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah hutan (kebun) di
sebelah kanan dan di sebelah kiri” (QS.34:14). Disebutkan terdapat hutan
sebagai tanda kekuasaan (ayat). Allah menyebut sesuatu sebagai ayat maka
berarti sesuatu tersebut tidak akan hilang dan tetap dapat di amati oleh
manusia. Sebagaimana dalam QS 54.15 Allah menyebut kapal nabi nuh sebagai ayat
dan itu kita temukan. Maka sesuai sebutan “ayat” itu seharusnya hutan itu juga
bisa ditemukan atau pastilah hutan saba’ itu masih ditemukan. Kita bisa buka
dalam kamus bahasa jawa kawi, HUTAN dalam bahasa jawa adalah WANA, dan SABA’
berarti PERTEMUAN. Jadi hutan saba’ itu ada di pulau jawa yaitu
WANASABA=WONOSOBO Ada juga nama sleman yang berasal dari kata sulaiman.
Sementara di Yaman tidak diketemukan nama-nama semacam itu.
KETIGA. Tempat bersujud (menyembah) kepada matahari. “Aku
mendapati dia dan kaumnya menyembah (bersujud kepada) matahari…”(QS. 27:24). Di
Yaman tidak dijumpai tempat semacam itu, sementara di Indonesia tempat semacam
itu ada yaitu di kawasan bukit candi Boko. Disana ada tempat yang digunakan
untuk menyembah matahari yang berupa bangunan di atas bukit menghadap ketimur,
ke arah matahari terbit.
KEEMPAT. Bangunan di lembah semut. “Berkatalah seorang yang
mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu
sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak
di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku …”(QS. 27:40). Di
Yaman tidak ada bangunan semacam ini, tapi di Indonesia ada, yaitu candi
Borobudur. candi Borobudur terletak di sebuah lembah, dan itulah lembah semut,
lembah terindah di dunia.
KELIMA. Fakta pemindahan. Ada bekas stupa di candi Boko (36
km dari candi Borobudur), dimana tekstur bekas stupa itu sangat mirip dengan
yang ada di candi borobudur. di Yaman tidak ada.
KEENAM. Sidrin qolil. “…sesuatu yang disebut sidrin
Qolil”(qs. 34:16). Di indonesia sidrin qolil ini masih ada sampai sekarang,
yaitu terdapat di candi Boko, sementara di Yaman tidak ada.
KETUJUH. Buah yang rasanya pahit, dan menjadi buah mulut
(cerita rakyat). “…dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi
(pohon-pohon) yang berbuah pahit…”(QS. 34:16). Di Indonesia ada buah yang
rasanya pahit yaitu buah MAJAPAHIT, di Yaman tidak ada.
KEDELAPAN. Sisa banjir. “… Maka kami datangkan kepada mereka
banjir yang besar…”(QS.34:16). Di Yaman disebutkan banjir ini disebabkan
runtuhnya bendungan Ma’rib (sebesar bendungan situ gintung) tapi banjir yang
semacam ini terlalu kecil untuk memusnahkan sebuah negeri. Tapi di Indonesia
banjir itu ada yaitu banjir sangat besar yang menenggelamkan dataran/dangkalan
sunda, mengakibatkan Indonesia terbagi menjadi banyak pulau. Fakta sejarah
mengungkapkan bahwa dulu nusantara merupakan satu wilayah daratan yang luas
sebelum menjadi wilayah kepulauan.
KESEMBILAN. Bukti bahwa negeri saba’ telah dihancurkan
sehancur-hancurnya. “Maka kami jadikan mereka buah mulut dan kami hancurkan
mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi setiap orang yang sabar lagi
bersyukur.” (QS.34:19). Di Indonesia fakta jelas mengatakan bahwa wilayah nusan
tara yang dulunya satu daratan, setelah banjir besar di jaman es terbagi
menjadi 17.000 pulau. Dari 1 menjadi 17.000. dalam sejarah dunia belum pernah
ada daratan yang karena suatu kejadian kemudian menyebabkannya terbagi menjadi
17.000 bagian. Inilah maksud dari dihancurkan sehancur-hancurnya. Semantara di
Yaman tidak ada fakta semacam itu.
SEPULUH. “…Kami bataskan padanya perjalanan…”(QS.34:18).
Setelah banjir besar, maka perjalana darat menjadi terbatas karena pulau-pulau
dibatasi lautan. Sementara di Yaman tidak ditemukakan fakta ini.
SEBELAS. Jarak terbang ideal. “Maka tidak lama kemudian
(datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu
belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting
yang diyakini.”(QS.27:22). “Pergilah dengan (membawa) suratku ini”(QS.27:28)
jarak pemindahan istana adalah sejauh jarak terbang burung (36 km). di
Indonesia jarak ideal ini ada Yaitu jarak candi Borobudur-candi Boko. Sementara
kalo di Yaman, jarak antara Yaman-Palestina terlalu jauh.
KEDUABELAS. “Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.”
(QS.34:21). Jadi pastilah Allah memelihara negeri saba’ yang menjadi ayat
(tanda kekuasaan) Nya itu. Di Yaman sudah tidak ada, sementara di Indonesia
masih ada.
KETIGABELAS. Surat dari Nabi Sulaiman unutk ratu Balqis.
“Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan
kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan
sesungguhnya (isi)nya: “bismillahirrahmaanirrahiim” (QS. 27:29-30). Di
Indonesia ada bukti yang ditemukan di istana ratu boko berupa lempengan/plat
emas bertuliskan bismillahirrahmaanirrahiim. Di Yaman tidak ada.
KEEMPATBELAS. Gedung yang tinggi. “Para jin itu membuat
untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan
patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang
tetap (berada di atas tungku).”(QS.34:13). Di Indonesia jelas ada yaitu candi
borobudur, sedangkan di Yaman tidak ada.
http://pulsk.com/195694/Benarkah-Candi-Borobudur-Peninggalan-Nabi-Sulaiman.html
http://klikpintar.com/islam/kisah-nabi-sulaiman-di-tanah-jawa/
http://ardgrafis.blogspot.com/2010/09/ada-hubungan-apa-antara-borobudur-dan.html
http://kisah-waliuloh.blogspot.com/2013/03/borobudur-adalah-peninggalan-nabi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar